Doa adalah ibadah, ya, karena merupakan salah satu peribadatan, maka jangan pernah berhenti berdoa. Rasulullah ﷺ bersabda,
الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
“Doa adalah ibadah.” (HR. Abu Dawud)
karena doa adalah ibadah, maka tidak boleh seorang hamba berdoa kepada selain Alloh ﷻ, sebab hal itu adalah bentuk kesyirikan kepada-Nya. Allah ﷻ berfirman,
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُونَ
Sedekah Pagi Membawa Berkah: Insyalloh Doa dan Hajat akan Diijabah
“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang-orang yang berdoa kepada selain Allah, kepada sembahan yang tidak dapat memperkenankan doanya sampai hari Kiamat, dan mereka lalai dari memperhatikan doa mereka?” (QS.al-Ahqof: 5)
Berdoa kepada Allah ﷻ merupakan salah satu bentuk amalan seorang hamba yang paling mulia. Bahkan dengan berdoa seorang hamba akan memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah Ta’ala. Rasulullah ﷺ bersabda,
لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اَللَّهِ مِنَ الدُّعَاءِ
“Amalan yang paling mulia di sisi Alloh adalah doa.” (HR. Ahmad)
Allah ﷻ lah yang telah memerintahkan berdoa, siapa mengamalkannya niscaya beruntunglah, mulialah ia, sebaliknya siapa meninggalkan doa niscaya binasalah. Rasulullah ﷺ bersabda,
إِنَّهُ مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللهَ يَغْضَبُ عَلَيْهِ
“Barangsiapa yang tidak berdoa kepada Alloh, maka Alloh murka kepadanya.” (HR. Tirmidzi)
Dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi, Syeikh al-Mubarakfuri berkata,
لِأَنَّ تَرْكَ السُّؤَالِ تَكَبُّرٌ وَاسْتِغْنَاءٌ وَهَذَا لَا يَجُوزُ لِلْعَبْدِ وَنِعْمَ ما قيل الله بغضب إن تركت سؤاله وترى بن آدَمَ حِينَ يُسْأَلُ يَغْضَبُ
Karena hal meninggalkan doa (meminta) kepada Allah merupakan kesombongan dan merasa tidak butuh terhadap Allah dan ini tidak boleh bagi seorang hamba, itulah yang telah dikatakan Allah bahwa binasalah jika Anda meninggalkan doa kepada-Nya. Sebaliknya, Anda akan melihat anak Adam marah jika diminta.
وَقَالَ الطِّيبِيُّ وَذَلِكَ لِأَنَّ اللَّهَ يُحِبُّ أَنْ يُسْأَلَ مِنْ فَضْلِهِ فَمَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللَّهَ يُبْغِضْهُ وَالْمَبْغُوضُ مَغْضُوبٌ عَلَيْهِ
Dan at-Thiiby rohimahullah berkata, dan itu karena Allah menyukai diminta karunia-Nya, maka siapa yang tidak meminta atau berdoa kepada Allah, niscaya ia akan dimurkai dan orang yang dimurkai itu pasti binasa.
Follow Instagram Kami: elssipeduli
Maka bagi seorang hamba yang mukmin, doa merupakan jalan kemuliaan, jalan meniti ketinggian derajat di sisi Allah, ia tidak akan meninggalkan amalan ini, tidak pernah berhenti berdoa memohon karunia kebaikan kepada-Nya dunia akhirat. Ia tahu Allah menyukai amalan ini dan akan menggolongkannya termasuk hamba-hamba-Nya yang beruntung. Sebaliknya, orang-orang yang enggan berdoa atau justru berdoa tetapi kepada selain Allah, binasalah. Allah ﷻ berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari berdoa kepada-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghofir: 60)
Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnadnya, Orang-orang yang sombong itu digiring pada hari kiamat seperti semut-semut kecil, tetapi berupa manusia, mereka diliputi oleh segala sesuatu kehinaan, hingga dimasukkan ke dalam suatu penjara di dalam neraka Jahanam yang dikenal dengan nama Bulas. Tempat itu diliputi oleh inti api neraka, mereka diberi minuman dari Tinatul Khabal yakni perasan keringat penghuni neraka.
Jangan pernah berhenti berdoa, lihatlah para nabi yang banyak sekali berdoa kepada Tuhannya, jadilah mereka orang-orang mulia yang tinggi derajatnya. Para nabi adalah orang-orang yang paling giat berdoa kepada Allah ﷻ. Mereka menjadikan doa sebagai senjata dalam menghadapi musuh-musuhnya, baik dari kalangan manusia maupun makhluk kasat mata, maka Allah memenangkan mereka.