


Dari Gaza, Lahir Seorang Ulama Besar
Tahun 150 H, di Kota Gaza, Palestina, lahirlah seorang anak bernama Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i.
Sejak kecil, ia sudah menunjukkan kecintaan luar biasa pada ilmu—menghafal Al-Qur’an di usia 7 tahun dan kitab hadis Imam Malik di usia 10!
“Pengembara Ilmu Tanpa Lelah”
Imam Syafi’i menempuh perjalanan jauh demi menuntut ilmu.
Dari Makkah ke Madinah, lalu ke Baghdad hingga Mesir—beliau berguru langsung pada Imam Malik dan ulama-ulama besar lainnya.
Ilmu, adab, dan ketekunan jadi bekalnya.
Peletak Dasar Ilmu Ushul Fiqih
Imam Syafi’i bukan hanya ahli fiqih, tapi juga pelopor sistematika hukum Islam.
Karyanya Ar-Risalah menjadi tonggak awal ilmu ushul fiqih.
Metodenya dikenal tertib, logis, dan kuat bersandar pada Al-Qur’an & Sunnah.
Warisan yang Tak Pernah Mati
Imam Syafi’i wafat di Mesir pada tahun 204 H.
Namun, mazhab Syafi’i yang ia bangun tetap hidup dan menjadi pegangan umat Islam hingga hari ini.
Ilmunya tak hanya ditulis di buku, tapi hidup dalam amalan dan akhlak umatnya.