ANJURAN IKHLASH

Gambar. Anjuran Ikhlas - www.elssipeduli.id

Ikhlash merupakan amalan hati yang sangat penting, dengan ikhlash amal perbuatan akan menjadi agung di sisi Alloh ﷻ sekalipun amal itu sepele dalam pandangan orang lain. Karena itu Alloh Ta’ala tidak melihat pada bentuk rupa dan harta seseorang. Akan tetapi, Alloh hanya melihat pada hati dan amalannya.

إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَ أَمْوَالِكُمْ وَ لَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ

“Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian.” (HR. Muslim)

Ikhlash adalah syarat diterimanya amal ibadah yang dikerjakan sesuai dengan tuntunan Rosululloh. Tanpa ikhlash peribadatan hanya bagaikan debu yang berterbangan. Sudah sepatutnya bagi seorang Muslim untuk memperhatikan keikhlashan dalam beramal. Janganlah ia melelahkan dirinya dengan memperbanyak amal, namun tiada guna dan arti. Sebab, boleh jadi seseorang memperbanyak amal ketaatan namun hanya akan memperoleh kelelahan di dunia dan adzab di akhirat.

وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ

Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama.” (QS. Al-Bayyinah: 5)

مَن كَانَ يُرِيدُ حَرۡثَ ٱلۡأٓخِرَةِ نَزِدۡ لَهُۥ فِي حَرۡثِهِۦۖ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرۡثَ ٱلدُّنۡيَا نُؤۡتِهِۦ مِنۡهَا وَمَا لَهُۥ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِن نَّصِيبٍ

Baca Artikel Lainnya!

Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya, dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat.” (QS. Asy-Syuro: 20)

لَّا خَيۡرَ فِي كَثِيرٖ مِّن نَّجۡوَىٰهُمۡ إِلَّا مَنۡ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوۡ مَعۡرُوفٍ أَوۡ إِصۡلَٰحِۭ بَيۡنَ ٱلنَّاسِۚ وَمَن يَفۡعَلۡ ذَٰلِكَ ٱبۡتِغَآءَ مَرۡضَاتِ ٱللَّهِ فَسَوۡفَ نُؤۡتِيهِ أَجۡرًا عَظِيمٗا

Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Barangsiapa berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami akan memberinya pahala yang besar.” (QS. an-Nisaa’: 114)

Orang yang ikhlash dalam ibadahnya, maka dia akan terbentengi dari bujukan setan yang selalu mengajak kepada kesesatan dan kemaksiatan.Sebagaimana Alloh berfirman, saat setan hendak menyesatkan manusia,

إِلَّا عِبَادَكَ مِنۡهُمُ ٱلۡمُخۡلَصِينَ

Kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka.” (QS. Shad: 83)

وَلَقَدۡ هَمَّتۡ بِهِۦۖ وَهَمَّ بِهَا لَوۡلَآ أَن رَّءَا بُرۡهَٰنَ رَبِّهِۦۚ كَذَٰلِكَ لِنَصۡرِفَ عَنۡهُ ٱلسُّوٓءَ وَٱلۡفَحۡشَآءَۚ إِنَّهُۥ مِنۡ عِبَادِنَا ٱلۡمُخۡلَصِينَ

Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, Kami palingkan darinya keburukan dan kekejian. Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba Kami yang terpilih.” (QS. Yusuf: 24)

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niat. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena  Alloh dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah pada Alloh dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena menginginkan perkara dunia atau karena wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya berarti pada apa yang ia tuju (yaitu dunia dan wanita.)” (Lihat: HR. Bukhori dan Muslim)

Orang yang ikhlas dalam beramal, maka ia akan diselamatkan oleh Alloh Ta’ala dari musibah dan kesulitan yang menimpanya. Sebagaimana dikisahkan oleh Rosululloh ﷺ tentang tiga orang yang berangkat bepergian. Suatu saat mereka terpaksa mereka mampir bermalam di suatu gua. Tiba-tiba sebuah batu besar dari gunung jatuh menutupi gua itu. Kemudian mereka semua berdoa kepada Alloh Ta’ala dengan menyebutkan amalan baik mereka masing-masing, kemudian mereka berdoa, “Ya Alloh, jikalau aku mengerjakan yang demikian itu dengan niat benar-benar  mengharapkan wajah-Mu, maka lepaskanlah kesukaran yang sedang kami hadapi dari batu besar yang menutupi kami ini.”. Lantas gua yang tertutup itu pun terbuka, lantas mereka bisa keluar dan berjalan kembali. (Lihat: HR. Bukhori dan Muslim)

Barangsiapa menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya, maka Alloh akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kefakiran ada di hadapannya, padahal ia tidak akan mendapatkan dunia kecuali apa yang telah Alloh tetapkan untuknya. Dan barangsiapa menjadikan akhirat sebagai tujuannya,

وَمَنْ كَانَتْ الْآخِرَةُ نِيَّتَهُ, جَمَعَ اللَّهُ لَهُ أَمْرَهُ وَجَعَلَ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ

siapa menjadikan akhirat sebagai niatnya, maka Alloh akan menghimpun urusannya dan akan menjadikan kekayaan (rasa cukup) di hatinya, dan dia akan melihat harta dunia dalam keadaan rendah. (HR. Ibnu Majah)

Keikhlasan amal termasuk sebab Alloh menolong umat ini.

إِنَّمَا يَنْصُرُ اللَّهُ هَذِهِ الْأُمَّةَ بِضَعِيفِهَا بِدَعْوَتِهِمْ وَصَلَاتِهِمْ وَإِخْلَاصِهِمْ

Sesungguhnya Alloh akan menolong umat ini dengan orang-orang yang lemah, yaitu dengan doa, sholat, dan keikhlasan mereka. (HR. an-Nasa’i)

Sesungguhnya Alloh mengharamkan neraka untuk dimasuki orang-orang yang mengatakan “Laa ilaaha illalloh”, dengan maksud ingin mencari keridhoan Alloh.” (Lihat: HR. Bukhori)

Partisipasi Kebaikan, Infak Dakwah Melalui ELSSI Di Sini!

Orang-orang yang ikhlas dalam beramal kebaikan seiring dengan rasa harap akan keridhoan-Nya dan takut kepada Alloh Ta’ala dari azab-Nya, maka Alloh Ta’ala akan mengamankan mereka dari semua yang ditakuti dan akan memberikan mereka keceriaan dan kegembiaraan serta Alloh akan memasukkan mereka ke dalam surga yang penuh dengan kesenangan. 

وَيُطۡعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسۡكِينٗا وَيَتِيمٗا وَأَسِيرًا إِنَّمَا نُطۡعِمُكُمۡ لِوَجۡهِ ٱللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمۡ جَزَآءٗ وَلَا شُكُورًا إِنَّا نَخَافُ مِن رَّبِّنَا يَوۡمًا عَبُوسٗا قَمۡطَرِيرٗا فَوَقَىٰهُمُ ٱللَّهُ شَرَّ ذَٰلِكَ ٱلۡيَوۡمِ وَلَقَّىٰهُمۡ نَضۡرَةٗ وَسُرُورٗا وَجَزَىٰهُم بِمَا صَبَرُواْ جَنَّةٗ وَحَرِيرٗا

Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan, (Sambil berkata), “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu. Sungguh, kami takut akan (azab) Tuhan pada hari (ketika) orang-orang yang berwajah masam penuh kesulitan.” Maka Allah melindungi mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka keceriaan dan kegembiraan. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabarannya (berupa) surga dan (pakaian) sutera.” (QS. Al-Insan: 8-12)

Orang yang paling gembira dengan syafaat Rosululloh ﷺ pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan “Laa Ilaha Illalloh” dengan ikhlas dari dalam hati atau jiwanya. (Lihat: HR. Bukhori)

Kategori

Yuk sedekah untuk program bermanfaat elssi peduli