Do’a-Do’a Dalam Al-Qur’an (1)

Ilustrasi. Do'a-Do'a Dalam Al-Qur'an1. www.elssipeduli.id
  • DO’A TAUBATNYA NABI ADAM

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Wahai Robb kami, kami telah menzolimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi”

Do’a ini terdapat dalam al-Qur’an Surat al-A’rof ayat 23.

Faidah:

Di antara bentuk bertaubat adalah mengakui kezoliman dan kesalahan diri, Kemudian meminta magfiroh (pengampunan dosa) dan juga rahmat, dengan magfiroh Alloh maka seseorang tidak akan masuk neraka, dan dengan rahmat Alloh maka seseorang akan masuk surga. Siapapun yang terjerumus ke dalam dosa lalu jujur membaca do’a ini dengan penuh kayakinan, maka Alloh akan mengampuninya.

  • DO’A DARI DUA AYAT TERAKHIR SURAT AL-BAQOROH

ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَاۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ ﴿٢٨٥﴾ لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَاۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

Rosul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Alloh, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rosul-rosul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rosul-rosul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.” (QS. Al-Baqoroh[2]: 285)

Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdo’a), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqoroh[2]: 286)

Faidah:

Nabi  bersabda yang artinya,

“Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Imam Nawawi sendiri menyatakan bahwa maksud dari memberi kecukupan padanya –menurut sebagian ulama- adalah ia sudah dicukupkan dari sholat malam. Maksudnya, itu sudah pengganti sholat malam. Ada juga ulama yang menyampaikan makna bahwa ia dijauhkan dari gangguan setan atau dijauhkan dari segala macam penyakit. Semua makna tersebut kata Imam Nawawi bisa memaknai maksud hadits.

Baca Artikel Lainnya!

  • DO’A KETIKA USIA SAMPAI 40 TAHUN

رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓۖ إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ

“Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhoi; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim”

Do’a ini terdapat dalam Al-Qur’an Surat al-Ahqof ayat 15.

Faidah: Usia 40 tahun adalah usia ketika seseorang mencapai puncak kekuatan, masa muda dan kesempurnaan akal. Wajib mensyukuri semua nikmat dari Alloh baik nikmat Islam ataupun nikmat dunia, dan di antara bentuk syukur adalah dengan cara menggunakan nikmat dari Alloh untuk melakukan ketaatan kepada Alloh.

  • DO’A NABI YUNUS

لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّلِمِينَ

“Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zolim.”

Alloh berfirman:

وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَٰضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَٰتِ أَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّلِمِينَ

Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdo’a dalam keadaan yang sangat gelap, “Tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zolim.” (QS. Al-Anbiya'[21]: 87)

Faidah:

Ketika yunus terjun ke lautan, maka seketika itu juga jasadnya ditelan oleh Ikan Paus besar yang membawanya ke dalam kegelapan lautan dan kondisi yang sangat menyulitkan. Dalam kondisi ini lah Nabi Yunus berdo’a, dan mengakui kesempurnaan Alloh sebagai Robb yang harus disembah, beliaupun mengakui bahwa Alloh Maha Suci terbebas dari cacat dan kekurangan, dan mengakui kezoliman dirinya. Setelah itu pun maka Alloh menolong Nabi-Nya.

  • DO’A NABI IBROHIM

رَبِّ ٱجْعَلْنِى مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِىۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ

Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan sholat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do’aku. (QS. Ibrohim[14]: 40)

Faidah:

Nabi Ibrohim berdo’a kepada Alloh agar anak cucunya selalu melaksanakan sholat dan tidak meninggalkannya… Ini menunjukkan pentingnya sholat dan bahaya ketika ditinggalkan.

Partisipasi Kebaikan, Infak Dakwah Melalui ELSSI Di Sini!

  • DO’A NABI AYYUB

أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّحِمِينَ

“(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”

Alloh  berfirman:

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّحِمِينَ

Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika dia berdo’a kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” (QS. Al-Anbiya'[21]: 83)

Alloh  menceritakan tentang Ayyub dan musibah yang menimpanya sebagai cobaan untuk dirinya. Musibah itu menimpa harta benda, anak-anaknya, juga tubuhnya. Nabi Ayyub adalah seorang yang memiliki banyak ternak dan lahan pertanian, ia pun memiliki banyak anak serta tempat-tempat tinggal yang menyenangkan. Maka Alloh menguji Ayyub dengan menimpakan bencana kepada semua miliknya itu, semuanya lenyap tiada tersisa. Setelah Nabi Ayyub sabar menghadapi cobaan dan do’a beliau terkabul, akhirnya beliau diberi kembali istri dan anak serta hartanya seperti yang dulu ada.

DO’A-DO’A DALAM AL-QUR’AN (1)

Disalin dari Buku Ringkasan Ilmu Dasar Islam, oleh HASMI.

Kategori

Yuk sedekah untuk program bermanfaat elssi peduli