SIFAT PUASA NABI ﷺ BAG.2

Ilustrasi. Sifat Puasa Nabi Bag.2 - www.elssipeduli.id

SIFAT PUASA NABI ﷺ BAG.2 (KEUTAMAAN PUASA RAMADHAN)

Setelah kita bahas keutamaan puasa secara umum, perlu dirinci keutamaan puasa wajib di bulan Ramadhan dengan dalil Al-Qur’an dan Al-Hadits yang berkenaan dengannya. Kewajiban puasa di bulan Ramadhan yang juga merupakan salah satu rukun Islam ini disebutkan dalam Qur’an surat al-Baqoroh ayat 183-185,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kalian sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui. Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kalian hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagi kalian dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kalian mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian agar kalian bersyukur.

Nabi ﷺ bersabda menerangkan rukun Islam, salah satunya adalah puasa di bulan Ramadhan,

بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالْحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ

Islam dibangun di atas lima dasar, syahadat laa ilaaha illa Allah wa anna Muhammad Rasulullah, dan menegakkan shalat, dan menunaikan zakat, dan melaksanakan haji, dan puasa Ramadhan. (HR. Bukhori dan Muslim)

Mau kontribusi kebaikan berwakaf Qur’an untuk santri yatim dan dhuafa di pelosok negeri? Klik Link

Dalam artikel sifat puasa Nabi ﷺ bag.2 ini kita sedikit rinci keutamaan puasa di bulan Ramadhan, meski keutamaan-keutamaan puasa secara umum tetap berlaku atasnya namun kita tidak ulang penyebutannya di sini.

Keutamaan puasa Ramadhan dikaitkan dengan turunnya kitab Allah yang mulia di bulan itu, yakni Al-Qur’an. Sebagaimana disebutkan ayat di atas, bulan Ramadhan di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pembeda antara yang haq dan yang batil bagi manusia, maka siapa saja tinggal di negerinya wajib berpuasa. Ini menjadi penjelas sebab dipilihnya bulan Ramadhan sebagai bulan diturunkannya Al-Qur’an di dalamnya diwajibkan orang-orang beriman berpuasa.

Orang-orang beriman yang berpuasa di bulan Ramadhan dijanjikan meraih keutamaan berlimpah, antara lain;

  • Mereka dijanjikan bebas dari api neraka dan doa mereka dikabulkan Allah Ta’ala.

«إِنَّ لِلَّهِ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ عُتَقَاءَ مِنَ النَّارِ ‌فِي ‌شَهْرِ ‌رَمَضَانَ، وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُو بِهَا فَيُسْتَجَابُ لَهُ»

Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a, maka akan dikabulkan. (HR. al-Haitsami, Majmu’ az-Zawaid)

ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ

Tiga orang yang doa mereka tidak tertolak, yaitu seorang yang berpuasa hingga berbuka, seorang imam (penguasa) yang adil dan doa seorang yang dizhalimi. Allah akan mengangkat doanya ke atas awan, dan membukakan baginya pintu-pintu langit, seraya berfirman, “Demi kemuliaan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski beberapa saat lamanya. (HR. Tirmidzi)

  • Di bulan yang mulia ini Allah mudahkan orang-orang beriman beramal kebaikan dengan dibelenggunya setan-setan. Nabi ﷺ bersabda,

إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ

Jika masuk bulan Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu surga, dan ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu setan-setan durjana. (HR. Bukhori dan Muslim)

Ibnu Bathol rahimahullah berkata dibelenggunya setan-setan bermakna dua, Pertama;

أنهم يسلسلون على الحقيقة، فيقل أذاهم ووسوستهم

Sesungguhnya para setan dibelenggu secara hakiki, sehingga berkurang godaan dan was-was serta kejahatan mereka terhadap orang beriman.

Kedua; secara majazi,

أن الله يعصم فيه المسلمين أو أكثرهم فى الأغلب عن المعاصى والميل إلى وسوسة الشياطين وغرورهم

Sesungguhnya Allah menjaga kaum muslimin atau mayoritas mereka dari kemaksiatan dan kecenderungan kepada godaan setan-setan dan tipu daya mereka. (Syarh Shohih Bukhori – Ibnu Bathol)

Itu semua kemudahan yang diberikan Allah kepada orang-orang beriman yang mengerjakan amal kebaikan dan mengharapkan pahala dari-Nya, termasuk yang paling utama berpuasa.

  • Keutamaan lainnya adalah malam Lailatul Qodr yang hanya ada di bulan Ramadhan, malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Malam penuh kebaikan dan pahala beramal 83 tahun. Malam diturunkannya para malaikat mengatur segala urusan.

Pernah membayangkan meraih pahala puasa yang hanya Allah mengetahui besarannya selama 83 tahun? Kita cukupkan bahasan keutamaan puasa Ramadhan, insyallah kita sambung sifat puasa Nabi di artikel berikutnya.

Baca juga Keutamaan Puasa Secara Umum di sini


Jika tulisan ini bermanfaat bagi Anda, share! jangan biarkan terhenti di Anda dan raih pahala dakwah.

Kategori

Yuk sedekah untuk program bermanfaat elssi peduli