Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut wanita shalihah sebagai sebaik-baik perhiasan dunia. Dunia itu perhiasan, dan perhiasan terbaiknya adalah wanita shalihah. Tak ada manusia yang tak menginginkan kenikmatan dan keindahan dunia. Siapa mendamba dunia, kejarlah perhiasan terbaik dunia, yaitu wanita shalihah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)
Ini sekaligus jadi motivasi bagi kaum muslimah, jadilah wanita shalihah, jadilah perhiasan terbaik di kehidupan ini, niscaya Anda selamat dan bahagia di dunia maupun nanti di akhirat.
Sejatinya laki-laki mendamba wanita shalihah. Laki-laki yang terpesona dan tergoda oleh wanita yang mengobral auratnya hanya sedang tertipu, tertipu keindahan dunia yang semu. Itu bukan keindahan yang sesungguhnya. Sama halnya dengan harta yang dimiliki wanita dan nasab keturunannya, semua semu dan akan binasa.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
تُنْكَحُ المَرْأةُ لأَرْبَعِ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وجَمَالِهَا ولِدِيْنِهَا فَاظْفَرْ بِذاتِ الدين تَرِبَتْ يَدَاك
“Wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Hendaklah engkau mendapatkan wanita yang baik agamanya, niscaya engkau akan beruntung.” (HR. Bukhari)
Sedekah Pagi Membawa Berkah: Insyalloh Doa dan Hajat akan Diijabah
Kenyataannya memang banyak laki-laki mengejar wanita karena fisik penampilannya, boleh jadi karena kecantikannya, tidak sedikit yang karena mengejar harta kekayaan dan karena keturunannya, anak pejabatkah atau keturunan bangsawan. Silakan saja! Tetapi berdasarkan sabda nabi, laki-laki yang mencari wanita karena keshalihannya, niscaya beruntunglah ia.
Wahai muslimah, jadilah shalihah! Jika seorang muslimah telah berusaha menjadi shalihah, beruntunglah seseorang yang menikahinya. Wanita shalihah membahagiakan pasangannya, ia mudah mentaati suaminya, dan akan menjaga harta suami bila tak sedang di rumah.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
مِنْ سَعَادَةِ ابْنِ آدَمَ ثَلَاثَةٌ وَمِنْ شِقْوَةِ ابْنِ آدَمَ ثَلَاثَةٌ مِنْ سَعَادَةِ ابْنِ آدَمَ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ وَالْمَسْكَنُ الصَّالِحُ وَالْمَرْكَبُ الصَّالِحُ وَمِنْ شِقْوَةِ ابْنِ آدَمَ الْمَرْأَةُ السُّوءُ وَالْمَسْكَنُ السُّوءُ وَالْمَرْكَبُ السُّوءُ
“Ada tiga hal yang membahagiakan dan menyengsarakan manusia. Yang membahagiakan manusia adalah: (1) istri shalihah, (2) tempat tinggal yang baik, (3) kendaraan yang menyenangkan. Yang menyengsarakan manusia adalah: (1) istri yang tidak shalih, (2) tempat tinggal yang jelek, (3) kendaraan yang tidak menyenangkan.” (HR. Ahmad)
Diriwayatkan juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ
Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci.” (HR. An-Nasai)
Maksud, “tidak menyelisihi suami dalam diri dan hartanya dengan apa yang dibenci oleh suaminya”, misalnya sang suami tidak suka melihat istri memakai baju jenis tertentu, padahal baju tersebut sangat disukai oleh sang istri. Maka seorang istri shalihah akan mendahulukan keinginan suami daripada selera dirinya sendiri.
Inilah karakter wanita (istri) yang terbaik, yaitu dia berusaha memperbagus dan mempercantik dirinya ketika berada di hadapan suaminya atau setiap kali dia bersama dengan suami. Demikian pula, perhatian dan fokus utama seorang istri adalah berkaitan dengan kebutuhan, keinginan, dan perintah sang suami.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam haditsnya yang lain bersabda kepada Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu,
أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرٍ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ، وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ، وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ
“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik simpanan seorang lelaki, yaitu istri salehah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan menaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud)
Hal ini berdasarkan firman Allah subhanahu wa ta’ala,
فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
“Sebab itu maka wanita yang shalihah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” (QS. An-Nisaa’: 34)
Ketaatan kepada suami akan terasa ringan dan mudah dengan taufik dan petunjuk Allah Ta’ala. Banyak berdoa agar Anda dapat mengemban amanah sebagai istri yang dicintai suami, diridhai Allah subhanahu wa ta’ala dan mampu menjadi pasutri yang selalu menaati-Nya, sehingga hidup terasa berkah dan selalu dihiasi dengan bahagia.
Follow Instagram Kami: elssipeduli
Mulia dan bahagialah wanita shalihah, di dunia diidamkan suami shalih, dijaga langsung oleh Allah subhanahu wa ta’ala, adapun di akhirat dipersilakan memasuki surga yang tak ada lagi penderitaan di dalamnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَحَصَنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا؛ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَائَتْ
“Apabila seorang wanita mengerjakan shalat lima waktu, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, niscaya dia akan masuk surga dari pintu-pintu surga yang dia suka.” (HR. Ahmad)